Bersalaman dengan Orang Junub
Tanya:
Bolehkah salaman dengan orang junub? Ini saya tanyakan, krn sy khawatir tersenggol badannya yang berkeringat?.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Jasad orang junub tidak najis, demikian pula keringatnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita,
لَقِيَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَرِيقٍ مِنْ طُرُقِ الْمَدِينَةِ، وَهُوَ جُنُبٌ فَانْسَلَّ فَذَهَبَ فَاغْتَسَلَ، فَتَفَقَّدَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا جَاءَهُ قَالَ: «أَيْنَ كُنْتَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ» قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، لَقِيتَنِي وَأَنَا جُنُبٌ فَكَرِهْتُ أَنْ أُجَالِسَكَ حَتَّى أَغْتَسِلَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سُبْحَانَ اللهِ إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَا يَنْجُسُ»
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketemu Abu Hurairah di salah satu jalan madinah. Ketika itu, Abu Hurairah sedang junub. Kemudian Abu Hurairah pergi diam-diam dan dia mandi junub. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kehilangan dan mencarinya. Ketika Abu Hurairah datang, beliau bertanya, ’Tadi kamu kemana, hai Abu Hurairah?’ ’Wahai Rasulullah, anda menemuiku sementara aku junub, aku tidak ingin duduk bersama anda, hingga aku mandi terlebih dahulu.’ Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’Subhanallah, sesungguhnya orang mukmin tidak najis.’
Dalam riwayat Bukhari terdapat keterangan,
فَأَخَذَ بِيَدِي، فَمَشَيْتُ مَعَهُ حَتَّى قَعَدَ، فَانْسَلَلْتُ
”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tanganku, kemudian aku berjalan bersama beliau, hingga beliau duduk. Lalu aku pergi diam-diam..”
(HR. Bukhari 285 dan Muslim 371).
Imam Malik meriwayatkan dari Nafi, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
أنه كان يعرق في الثوب وهو جنب ثم يصلي فيه
Ibnu Umar bajunya terkena keringat ketika beliau junub, kemudian beliau shalat dengan baju itu. (HR. Malik dalam al-Muwatha’, 164)
Ibnu Wahb meriwayatkan dari Ikrimah, bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan,
لا بأس بعرق الجنب والحائض في الثوب
”Keringat orang junub dan wanita haid, tidak najis.” (al-Mudawanah, 1/44).
Berdasarkan keterangan di atas, tidak masalah bersentuhan dengan orang yang junub, karena orang junub tidak najis.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Artikel ini .
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
- SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
- DONASI hubungi: 087 882 888 727
- Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
- Keterangan lebih lengkap: Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur
🔍 Bermaafan Sebelum Ramadhan, Arti Husnudzon, Dalil Hutang Piutang, Qadim Adalah, Tatto Rambut, Niat Puasa Rajab 2018